Pengaruh kalimat tauhid terhadap kehidupan manusia

Oleh:  Dr. H. Abdul Wadud Nafis LC., M.E.I

Tindakan manusia dan perkataannya dalam kehidupan sehari-hari beraneka ragam, ada yang baik ada yang buruk. Tindakan manusia dan pembicaraannya dipengaruhi oleh cara berfikirnya, sedangkan cara berfikirnya dipengaruhi oleh keyakinannya.

Oleh karena itu, manusia melakukan apa saja dipengaruhi oleh pikirannya dan berbicara apa saja oleh pemikirannya, ketika pemikirannya baik dan  benar, maka yang dikerjakan hal-hal yang baik dan yang diucapkan  baik pula, pemikiran seseorang akan baik apabila keyakinannya baik dan benar, keyakinan yang benar apabila  sesuai dengan syahadat “Laa Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah). Orang yang yakin dengan mantap pada syahadat “Laa Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah” dan memahami maknanya dan tuntutannya dengan benar dan mendalam, maka yang tertanam dalam hatinya cinta kepada Allah, tunduk kepada Allah, pasrah kepada Allah dan ibadah kepada Allah semata. Cinta dan taat kepada Allah SWT dibuktikan dengan mengamalkan  mengamalkan Alquran dengan baik dan benar  yang disertai dengan hati yang ridho dan ikhlas.

Dengan demikian orang yang mempunyai iman yang mantap pada syahadat “Laa Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah” serta memahami arti dan tuntutannya, maka apa yang dikerjakan dan apa yang dia ucapkannya selalu tunduk dan patuh kepada tuntutan al-quran dan selalu mengikuti tuntunan nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam, sehingga orang tersebut yang dikerjakannya baik dan yang diucapkannya baik serta yang dipikirkannya baik.

Orang yang meyakini dengan benar dan mantap terhadap kalimat “muhammadurrasulullah”, maka meneladani Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam di bidang ibadah kepada Allah, melaksanakan salat berjamaah dengan baik, salat malam dengan tertib dan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta’ala pada setiap waktu. Dan bersikap lemah lembut kepada sesama muslimnya, mencintai sesama muslimnya, saling menghormati, saling menghargai pada sesama muslim nya, menolong orang yang lemah dan menegakkan kebenaran semata-mata mengharap ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Sejarah membuktikan, Arab jahiliah,  sebelum besahadat La ilaha illallah muhammadur rosulullah malakukan bermacam-macam kejahatan: saling membunuh, minum minuman keras, dan berjudi, tapi ketika mereka masuk Islam dan bersyahadat “La ilaha illallah muhammadur rasulullah” dengan keyakinan yang mantap dan memahami arti dan tuntutannya, maka mereka berobah menjadi orang yang saling menyayangi, saling membantu, dan berjuang menegakkan kebenaran.

Wallahu a’lam bis shawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel