Cara membela kalimat tauhid

Oleh: Dr. H. Abdul Wadud Nafis LC., M.E.I

Pada akhir-akhir ini terjadi gelombang demo di mana-mana dengan membawa tema “membela” kalimat tauhid. demo ini dipicu pembakaran bendera yang bertulisan kalimat tauhid oleh oknum anggota organisasi tertentu.

Mereka berpendapat, bahwa bendera itu adalah bendera milik organisasi yang telah dilarang di Indonesia, tapi menurut kelompok lain, bendera yang dibakar adalah kelimat tauhid sehingga perlu dibela. Yang menjadi pertanyaan, Bagaimana cara membela kalimat tauhid?

Pertama, mempelajari kalimat tauhid secara benar dan mendalam, terutama cara baca kalimat tauhid, makna kalimat tauhid tuntutan kalimat tauhid dan hal-hal yang merusak kalimat tauhid.

Kedua, meyakini kalimat tauhid dengan benar dan mantap, terutama maknanya tuntutannya dan yang merusak kalimat tauhid.

Ketiga, membaca kalimat tauhid dengan benar, yang disertai dengan keyakinan yang mantap dan dibuktikan dengan amal perbuatan sehari-hari sesuai dengan tuntutan kalimat tauhid.

Keempat, membaca kalimat tauhid dengan ikhlas, benar. khusyuk, badan dan pakain yang suci dan tempat yang suci serta merenungi makna dan kandungannya dengan khusyu’

Kelima, mengajarkan isi dan kandungan kalimat tauhid serta hal-hal yang merusak kalimat tauhid pada orang-orang yang sudah meyakini kalimat tauhid, sehingga mereka makin mantap terhadap kalimat tauhid dan mengamalkan kandungan kalimat tauhid serta memuliakan kalimat tauhid, baik lahir maupun batin.

Keenam, mendakwahkan kalimat tauhid pada orang lain, agar mereka memahami kalimat tauhid dan meyakini terhadap kalimat tauhid dengan benar dan mantap dan mengucapkan kalimat tauhid dengan tulus ikhlas. Mendakwahkan kalimat tauhid dengan berpegang teguh pada metode yang diajarkan Alquran dan Nabi Muhammad yaitu dengan penuh bijaksana dan dialog yang lebih baik serta menggunakan argumen-argumen yang dapat diterima oleh objek dakwah.

Ketujuh, melaksanakan Alquran dan hadis secara sempurna dan benar, karena arti kalimat “Lailahaillallah” tunduk dan patuh kepada Allah, sedangkan patuh dan tunduk kepada Allah dengan cara melaksanakan apa yang ada di dalam Alquran dengan sempurna dan benar, sedangkan kalimat “muhammadurrasulullah” berarti mengikuti apa yang disampaikan Rasulullah dan mengikuti apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ketika umat Islam membela kalimat tauhid dengan benar, maka akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah subhanahu wa ta’ala dengan dimasukkan ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka dan dicintai oleh sesama manusianya, melahirkan perdamaian dan kedamaian disuruh jagat raya terutama di negeri yang kita cintai bersama, yaitu Indonesia.

Wallahua’lam bis shawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel