Pendidikan tinggi, semakin dianggap tinggi. Benarkah?


Pendidikan adalah suatu hal yang penting bagi kemajuan negeri ini dan kemajuan Sumber daya manusia. kenapa saya katakan penting ?





karena, fakta mengatkan bahwa jikalau kau tak punya ijazah, kau akan hidup resah. luntang lantung ke timur dan kebarat. kenyataan ini berlaku di indonesia yang moyoritas melihat segalanya dari ijazah. semakin tinggi ijazahmu maka semakin enak hidupmu. kira-kira begitu kata orang-orang.





orang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya akan dipandang tinggi, terlebih lagi jika orang desa yang melihatnya.





Pernah suatu hari saat aku menjalani kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di jember, aku pulang ke kampung halaman. sesampainya di kampung halaman seperti biasanya aku berbaur dengan orang-orang desa. saat maghrib menjelang aku datang ke musollah yang jaraknya sekitar 20 meter dari rumah. setelah adzan aku kaget aku disuruh maju untuk menjadi imam, padahal mereka tidak tahu dan tidak mau tahu aku jurusan apa. kira-kira apa yang mereka katakan? Mereka mengatakan "Sampean saja jadi iman dek, sampean kan sudah sekolah tinggi".





Beruntungnya aku punya wawasan dan bekal dari pondok pesantren untuk bisa menjadi iman, jikalau tidak punya bekal harus bagaimana?





Begitu pula cerita di KKN, hampir sama demikian. orang yang sudah pendidikan tinggi akan dianggap tinggi dan orang yang pendidikan rendah juga merendah. Disisi lain selain pendidikan adalah status sosial. Namun saya tidak akan membahasnya disini.





Sebenarnya fenomena yang terbentuk adalah maindset masyarakat yang terlanjur memahami demikian. Dan memang sebenarnya atau sudah seharusnya sebagai seorang yang berpendidikan harus mengemban amanah tinggi pula untuk bisa sejahtera dan mensejahterakan orang disekitarnya. Belumlah sukses seorang sarjana jikalau ia merasa asing di kampung halamannya.





Belumlah sukses pula sarjana kuda jika ia tidak mampu menggiring orang di kampung halamannya untuk menciptakan SDM maju










Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel