Inna lillahi, Saat diberi jabatan
“Ada empat golongan yang paling Allah benci. Peniaga yang banyak bersumpah, orang fakir yang sombong, orang tua yang berzina, dan seorang pemimpin (penguasa) yang zalim.”
Menjadi manusia saja dalam islam sudah memegang amanah kepemimpinan, dan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.
Sehingga maslahah dan mafsadat setiap hari yang datang didalam kehidupan kita ditentukan oleh pikiran dan sikap dalam mengambil tindakan.
Oleh karena itu bukanlah suatu yang mesti di cita-citakan apalagi menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, termasuk cara cara yang curang dan tidak disukai Allah Swt.
Saat itu Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi Khalifah pada dinasti Bani Umayyah tepat pada hari Jumat, 10 Shafar 99 Hijriyah.
Pemimpin besar itu menangis terisak-isak. Ia memasukkan kepalanya ke dalam dua lututnya dan menangis sesegukan seraya berkata, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji’uun.”
Kemudian ia berujar, “Demi Allah, sungguh aku tidak meminta urusan ini sedikitpun, baik dengan sembunyi-sembunyi maupun dengan terang-terangan.”
Tangisan itu mungkin aneh bagi kebanyakan orang era sekarang. Tetapi itu adalah fakta sejarah dan tentu saja didasari oleh sebuah alasan yang jelas.
Sangat mungkin, Umar bin Abdul Aziz menangis karena khawatir akan keadaan dirinya kelak di hari akhir. Sebab, amanah yang diembannya amat berat dan tidak main-main.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah ada seseorang hamba yang Allah beri kepercayaan untuk memimpin, kemudian pada saat matinya dia berada dalam (keadaan) melakukan penipuan terhadap rakyatnya kecuali akan diharamkan atasnya untuk masuk surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
saaat ini betapa banyak pemimpin yang dzolim, betapa mirisnya negeri yang kita cintai. jauh dari kata sejahtera apa lagi tentram.
orang-orang berhamburan dimana-mana, ada yang meminta hak mereka, ada yang berbuat kekacauan karena hak nya tidak terpenuhi.
aspirasi-aspirasi dilontarkan bberkali-kali namun siapa yang bisa menampung semua itu??
Terlebih jika kita melihat pemimpin yang seperti ini.
saat ini betapa banyak pemimpi yang lupa akan hal ini, mengabaikan kepentingan rakyat demi kepentingan pribadi.
dan perlu disadari bahwa pemimpin yang mengabaikan amanah termasuk golongan dibenci allah dalam Hadits Riwayat An-nasa’i .