Basis biologis dari persepsi : Proses persepsi, sistem visual,kerusakan pada jalur visual, pemrosesan visual primer
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Psikologi Kognitif
Oleh:
MOHAMMAD HELMI
NIM. 19200010094
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia diberikan kemampuan kognitif oleh Allah Swt untuk memproses atau menangkap sebuah informasi yang di peroleh dari lingkungan sekelilingnya.Penagkapan informasi tersebut tiada lain melalui indera yang dimilikinya, dan membuat sebuah persepsi terhadap apa-apa yang dilihat atau di rabanya, serta berfikir untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang di hadapinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kempauan kognitif pada manusia meliputi intelegensi ,kondisi fisik serta kecepatan system pemrosesan informasi pada manusia. Apabila kecepatan system pemrosesan informasi terganggu ,maka akan berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang dihadapi.
Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungannya. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri. Persepsi visual adalah kesimpulan yang dibuat dengan menggabungkan semua informasi yang dikumpulkan oleh organ sensual Anda. Persepsi visual adalah kesimpulan makna setelah rangsangan visual yang diterima. Dalam kenyataan yang digunakan adalah persepsi visual bukan sensasi visual. Persepsi visual sendiri akan menghasilkan suatu tindakan setelah proses penglihatan terjadi. Sedangkan sensasi visual hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut dan stimulus lainnya. Misalnya, ketika seseorang yang akan di makan Macan. Tahap sensasi visual dari kejadian tersebut adalah saat sampai orang tersebut melihat macan yang terus mendekatinya. Sedangkan dalam persepsi visual ketika melihat macan yang terus mendekat maka akan terjadi pengolahan dalam otak dimana akan dicari ingatan-ingatan yang berhubungan dengan kejadian pemangsaan sehingga akan diperoleh konklusi yang berwujud tindakan menyingkir dan menjauhi atau kabur dari macan mendekat.
Tujuan dari persepsi visual adalah untuk mengidentifikasi variasi pengalaman untuk memperoleh respon terhadap lingkungan terbangun melalui media stimulasi fotografi setting lingkungan dan bangunan sistem visual pada manusia memungkinkan seseorang menyerap informasi dari lingkungannya. Saat seseorang melihat adalah ketika lensa mata terfokus pada suatu obyek yang tertangkap oleh bagian belakang mata yang disebut sebagai retina. Retina ini sebenarnya adalah bagian dari otak yang terpisah dan berfungsi meneruskan sinyal-sinyal cahaya menjadi sinyal-sinyal syaraf. Sinyal-sinyal ini diproses secara berurutan oleh otak, mulai dari retina menuju syaraf-syaraf primer dan sekunder dari otak.
Lebih jelasnya pemakalah akan mencoba membahas lebih detail tentang bagaimana proses persepsi dan system visual serta proses dan kerusakannya sesuai tema yang telah ditentukan. Bismillah…
BAB II
PEMBAHASAN
BIOLOGIS DASAR PERSEPSI
A. Proses persepsi.
Persepsi adalah pemaknaan atau arti terhadap informasi (energy/stimulus) yang masuk ke dalam kognisi manusia. persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
- Sensasi (pengindraan)
Pengertian sensasi umumnya selama ini merujuk pada suatu hal yang fenomenal. Sensasinya sebenarnya hasil dari kerja alat-alat indra (indra peraba, indra penglihat, indra pencium, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar ). Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecepan. Reseptor indrawi-mata, telinga, kulit dan otot, hidung, dan lidah adalah penghubung antara otak manusia dan lingkungan sekitar. Mata bereaksi terhadap gelombang cahaya, telinga terhadap gelombang suara, kulit terhadap temperatur dan tekanan, hidung terhadap bau-bauan dan lidah terhadap rasa. Lalu rangsangan rangsangan ini dikirimkan ke otak. Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. Sesorang tidak lahir untuk kemudian mengetahui bahwa rasa gula itu manis dan itu membakar. Semua indra itu punya andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia. - Atensi
Selanjutnya ialah atensi, atensi tidak terelakkan karena sebelum merespon atau menafsirkan kejadian atau rangsangan apapun yang di tangkap melalui panca indra, terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Ini berarti bahwa persepsi masyarakat kehadiran suatu objek untuk dipersepsi, termasuk orang lain dan diri sendiri.
Dalam beberapa kasus, rangsangan yang menarik perhatian cenderung dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian. Contohnya orang yang paling diperhatikan cenderung dianggap paling berpengaruh. - Interpretasi
Interpretasi adalah tahap terpenting dalam persepsi. Sebenarnya seseorang tidak dapat menginterpretasikan makna objek secara langsung, melainkan menginterpretasikan makna informasi yang dipercayai mewakili objek tersebut. Jadi pengetahuan yang diperoleh melalui persepsi bukan pengetahuan mengenai objek yang sebenarnya, melainkan pengetahuan mengenai bagaimana tampaknya objek tersebut.
Gambar proses persepsi.
B. Sistem visual
Struktur umum sistem visual diilustrasikan pada gambar diatas. Titik awal untuk sistem visual adalah mata yang pada prinsipnya sangat mirip dengan kamera. Film fotografi mata adalah lapisan sel reseptor fotosensitif pada retina di belakang mata. Sel-sel reseptor terlalu banyak untuk masing-masing mengirim akson mereka sendiri ke otak. Sebaliknya, kelompok sel-sel reseptor dikumpulkan bersama untuk membentuk bidang-bidang yang tumpang tindih dan berbeda ukuran reseptif.
Semua sel retina memproyeksikan ke disk optik di belakang mata di mana mereka bergabung dengan akson lain untuk membentuk saraf optik. Saraf optik dari masing-masing mata bertemu pada suatu titik yang disebut kiasme optik. Chiasm optik mengatur aliran informasi dari bagian kiri dan kanan dunia visual, yang disebut sebagai bidang visual kiri (LVF) dan bidang visual kanan (RVF) masing-masing. Serat kemudian memproyeksikan sepanjang saluran optik ke inti geniculate lateral (LGN) dari talamus. Dari sini akson dikirim bersama radiasi optik ke korteks visual.
Semua sistem sensorik, dengan pengecualian penciuman (bau), sinaps awalnya di thalamus. Struktur otak besar ini diduga memiliki fungsi lain di antara peran kunci dalam menyebabkan organisme untuk mengarahkan, atau menghadiri, ke stimulus tertentu. The LGN dari thalamus memiliki dua jenis sel dalam lapisan yang disebut lapisan parvocellular dan lapisan magnocellular karena mengandung sel kecil dan besar masing-masing.Bidang reseptif yang terhubung ke lapisan parvocellular disebut jalur P, sementara bidang reseptif yang terhubung ke lapisan magnoseluler disebut jalur M. Kedua jalur ini memiliki perbedaan fungsional serta struktural. Neuron jalur M sangat sensitif terhadap gerakan dan arah, sedangkan neuron P jalur terutama sensitif terhadap warna. Setiap jenis sel merespon stimulus tertentu sehingga pemrosesan paralel beberapa atribut rangsangan, seperti gerakan, detail dan warna, mulai terjadi sangat awal dalam pemrosesan visual.
- Stimulus visual
Ketika Anda melihat warna yang begitu indah saat musim gugur, hal yang sebenarnya direspons oleh mata dan otak Anda adalah perbedaan pada cahaya yang dipantulkan dari daun-daun yang memiliki beragam warna. Kemampuan kita untuk mendeteksi stimulus visual tergantung pada sensitifitas mata kita terhadap perbedaan cahaya. - Anatomi Sistem Penglihatan
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-misahkan atau mengurai dan tomos yang artinya memotong-motong. Anatomi berarti mengurai atau memotong. ilmu bentuk dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lain.
Menurut ilmu anatomi, mata manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu: bagian luar dan bagian dalam.
a) Bagian Luar
• Otot Mata
Gambar 1. Otot mata
Otot-otot yang melekat pada mata :
- Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya mengangkat kelopak mata
- Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata
- Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), berfungsi menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam
- Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata) berfungsi untuk menggerakkan mata dalam (bola mata)
- Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah dan ke luar.
• Kelopak mata
Kelopak mata berfungsi untuk melindungi dan menutup mata. Fungsi kelopak mata menjaga dari masuknya benda asing dari luar mata misalnya seperti debu, pasir, asap atau serpihan lainnya. Kelopak mata juga penting untuk menyapu bola mata dengan cairan dan mengatur jumlah cahaya yang masuk menuju mata.
• Bulu Mata
Bulu mata menjadi salah satu bagian luar mata yang gampang diidentifikasi. Fungsi bulu mata antara lain adalah untuk mengurangi cahaya yang masuk ke dalam mata dan juga mencegah masuknya objek kecil ke dalam mata, sebut saja seperti debu, pasir atau kotoran.
• Alis Mata
Alis mata menjadi salah satu bagian luar mata yang cukup menonjol. Fungsi alis mata adalah berfungsi untuk menahan keringat dari atas dahi agar tidak masuk ke dalam bagian dalam mata.
• Kelenjar Air Mata
Fungsi kelenjar air mata adalah untuk menghasilkan air mata. Hal ini pentign untuk membasahi mata dan menjaga mata tetap lembab.
Selain itu kelenjar air mata juga berguna untuk membersihkan debu dan membunuh berbagai bibit penyakit di dalam mata.
b) Bagian Dalam
Gambar 2. Anatomi Sistem Visual
• Kornea
Kornea adalah kubah pelindung transparan yang berada di bagian depan bola mata. Kornea berfungsi memfokuskan cahaya sebelum diterima oleh lensa mata. Kornea tidak memiliki pembuluh darah dan sangat sensitif terhadap rasa sakit.
• Iris
Ini adalah bagian yang menentukan warna mata Anda. Iris bertugas mengatur cahaya yang masuk ke mata Anda dengan mengubah ukuran pupil mata.
• Pupil
Di bagian tengah iris, Anda akan melihat sebuah lubang kecil berwarna hitam yang disebut pupil. Bagian inilah yang menentukan seberapa banyak cahaya yang masuk ke mata.
• Sklera
Bagian putih mata Anda dinamakan sklera. Bagian ini berfungsi sebagai dinding keras yang melindungi jaringan mata lain yang halus. Sklera dikelilingi oleh enam otot. Otot-otot ini bertugas menggerakkan bola mata, baik ke atas, ke bawah, ke kiri, ke kanan, bahkan berputar, tanpa harus menggerakkan kepala Anda.
• Konjungtiva
Lapisan transparan yang menutupi bagian depan mata Anda, kecuali kornea.
Setelah menelusuri bagian yang tampak dari depan, mari kita lihat ke bagian tengah mata. Di bagian ini terdapat lensa dan rongga vitreous.
• Lensa
Bagian ini berada tepat di belakang iris dan pupil, bening tidak berwarna dan berbentuk lonjong. Lensa berfungsi membiaskan cahaya yang masuk dan memfokuskannya ke retina.
• Rongga vitreous
Rongga ini membentang dari bagian belakang lensa hingga dinding belakang bola mata, dan dipenuhi oleh cairan bening mirip jel yang disebut vitreous.
Penelusuran kita berakhir di bagian belakang mata. Pada bagian ini, terdapat retina, makula, dan saraf optik.
• Retina
Ini adalah lapisan peka cahaya yang melapisi bagian dalam mata. Retina terdiri dari jutaan sel yang mampu menangkap cahaya yang melewati kornea dan lensa. Sel-sel khusus ini terdiri dari sel batang dan sel Umumnya, mata manusia memiliki sekitar 125 juta sel batang yang dibutuhkan untuk melihat cahaya redup. Sebaliknya, kerucut diperlukan untuk melihat cahaya terang dan warna. Jumlah sel kerucut pada mata adalah sekitar 6-7 juta. Cara kerja retina hampir menyerupai roll film pada kamera.
• Makula
Ini adalah bagian kuning pada retina mata. Makula adalah bagian khusus dari retina. Bagian ini sangat berperan dalam penglihatan Anda dan memungkinkan Anda untuk melihat objek dengan baik.
• Saraf optik
Bagian ini berfungsi membawa semua informasi visual yang dikumpulkan oleh retina ke otak Anda.
- Mekanisme Sistem Penglihatan
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat. kerusakan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain member warna pada mata iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut.
Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.Semua system yang telah kami sebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul dari pada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru, bahkan system perekaman gambar buatan paling modern di dunia ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita renungkan segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat alat perekaman gambar buatan ini kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya teknologi penciptaan mata.
Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk Kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehingga sel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.
Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.
Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energy listrik energy ini merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina. Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi informasi visual objek di luar mata.Agar mata dapat melihat sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak. Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini melanjutkan perjalanannya disini serangkaian mekanisme rumit terjadi energy listrik diubah menjadi energy kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.
Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak disini sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna yang terdiri atas ratusan kompenen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik. Secara singkat Mekanisme melihat adalah :
a) Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.
b) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.
c) Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut ke otak
C. Kerusakan Pada jalur Visual
Kerusakan dapat terjadi pada tingkat apa pun dalam sistem visual. Secara umum ada dua kerusakan yang dapat dialami pada jalur sistem visual, diantaranya:
- Skotoma
kerusakan pada saraf optik akan mengganggu input visual yang ditangkap oleh mata, Kerusakan pada sebuah korteks visual primer mengahasilkan skotoma yaitu daerah kebutaan di daerah yang berhubungan dengan medan visual kontralateral pada kedua belah mata, yang dihasilkan dari lesi gambar 3 dikarenakan terisolasi oleh korteks visual primer.
Pasien yang mengalami Skotoma dikategorikan sebagai orang yang mengalami kebutaaan namun sebenarnya problem utamanya lebih kepada tingkat ketidakamampuan mata menangkap objek visual dengan ketajaman yang sempurna gambar 4. Pasien yang mengalami Skotoma juga akan mengakibatkan ketidakmampuan untuk membedakan bentuk dan pola, tetapi pasien masih memungkinkan untuk memiliki kesadaran terhadap penangkapan cahaya.
Secara umum penyebab utama dari penglihatan skomata ini biasanya terjadi karenakan cederapada otak, kerusakan saraf optik,pengkonsumsian zat-zat beracun dan lain sebagainya.
Gambar 3
Pasien Penderita Skotoma
Tampak dari dalam mata Tampak dari luar mata
Gambar 4
Penglihatan Pasien yang mengalami Skotoma
Penglihatan pada objek teks Penglihatan pada objek luar
- Hemianopsik
Selanjutnya kerusakan pada serat yang melintasi Optic Chiasm gambar 5 akan mengakibatkan hilangnya penglihatan di bagian-bagian dari kedua bidang visual (disebut Bilateral Hemianopia). Penderita Bilateral Hemianopia disebut Hemianopsik. Hemianopsik adalah sejenis penyakit skotoma namun, efeknya terhadap penglihatan lebih besar, seseorang yang menderita hemianopsik dapat kehilangan sampai separuh medan visualnya bisa terjadi pada salah satu atau keduanya gambar 6. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh gangguan tumor otak ataupun penyakit stroke.
Gambar 5
Optic Chiasm
Gambar 6
Penglihatan Pasien yang mengalami Hemianopsik
kerusakan pada serat yang melintasi Optic Chiasm akan mengakibatkan hilangnya penglihatan di bagian-bagian dari kedua bidang visual.
D. Proses Visual Primer
Proses visual primer terjadi pada korteks visual primer gambar 7 yang ada di lobus oksipital otak gambar 8. Hubel dan Wiesel (1962, 1968) menemukan bahwa sel-sel korteks visual dapat merespon secara istimewa terhadap rangsangan dengan sifat yang linear (garis dan batang). Sel-selini sering disebut sebagai “Feature Detectors (Detektor Fitur)”, dan sel-sel ini diklasifikasikan oleh Hubel dan Wiesel sebagai Sel Sederhana, Kompleks atau Hiper kompleks. Sel-sel sederhana lebih kecil dari pada jenis sel lainnya dan tertarik dengan garis dalam orientasi tertentu, gambar yang jatuh pada bagian tertentu pada retina.
Sel yang lebih besar dan kompleks merespon posisi dan gerakan stimulus, serta garis orientasi tertentu, dalam hal ini terjadi pada semua bagian retina. Sebagian besar sel kompleks digerakkan secara binokular (sistem penglihatan untuk dua mata). Sel-sel Hiper kompleks merespon fitur yang lebih kompleks seperti sudut dan persimpangan.
Kolom sel di korteks visual primer merespon dengan sangat baik terhadap garis orientasi yang sama sehingga, untu kalasan yang jelas, para peneliti menyebutnya sebagai “Orientation Columns (Kolom Orentasi)”. Namun, garis orientasi bukanlah satu-satunya fitur stimulus yang dianalisis, dalam proses visual awal kita telah melihat bahwa pemrosesan warna dan gerakan juga dimulai sejak dini.
Gambar 7
Korteks Visual Primer
Gambar 8
Lobus Oksipital Otak
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Persepsi adalah pemaknaan atau arti terhadap informasi (energy/stimulus) yang masuk ke dalam kognisi manusia. persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Sistem visual adalah bagian dari sistem saraf pusat yang memberikan organisme kemampuan untuk memproses detail visual, serta memungkinkan pembentukan beberapa fungsi respon foto non-gambar. Sistem visual mendeteksi dan menafsirkan informasi dari cahaya tampak untuk membangun sebuah representasi dari lingkungan sekitarnya. Mata adalah alat utama sistem ini
Kerusakan dapat terjadi pada tingkat apa pun dalam sistem visual. Secara umum ada dua kerusakan yang dapat dialami oleh sistem visual yakni Skotoma dan Hemianopsik. Penyebab utama dari penglihatan skomata ini biasanya terjadi karenakan kerusakan di otak ataupun sum-sum tulan belakang. Sedangkan Hemianopsik biasanya disebabkan oleh gangguan tumor otak ataupun penyakit stroke.
Sedangkan Proses visual primer terjadipadakorteks visual primer yang ada di lobusoksipitalotak. Teori ini dapat dipelajari lewat penelitian yang dilakukan oleh Hubel dan Wiesel (1962, 1968) terkait Proses visual primer.
REFERENSI
Ali Nurdin.,dkk., Pengantar Ilmu komunikasi, Cet; I. Surabaya : IAIN SA Press, 2013.
Nina W. Syam, 2011. Psikologi: Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, Cet: I, Bandung: Simbosa RekatamaMedia.
David Groome. 1999. An Introduction to Cognitive Psychology Processes and Disorders. London and New York : Psychology Press.
Laura A. King. 2016 Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif/Laura A King. Jakarta: Salemba Humanika.
Syaifuddin, 2003. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta: Buku Kedokteran EGC Edisi 3.
Bagian-bagian mata dan fungsinya https://www.zonareferensi.com/bagian-bagian-mata/
Melihat lebih dalam anatomi mata anda. https://www.alodokter.com/melihat-lebih-dalam-anatomi-mata-anda
Ni Made Ayu Surasmiati, Hba1c Yang Tinggi Sebagai Faktor Resiko Rendahnya Sekresi Air Mata Pasien Diabetes Melitus Pasca Fakoemulsifikasi, Bali, Tesis tidak diterbitkan.
Pinel, John P.J. 2009, Biopsikologi Edisi ke Tujuh (Terj.), Yogyakarta :Pustaka Pelajar.