Tentang Panggung

Pangungku kecil

Panggungmu besar

Panggungku kecil tapi tidak mengecilkan

Panggungmu besar tapi kau besar besarkan

Kecilnya panggungku aku tata rapi memakai pondasi

Besarnya panggungmu engkau banggakan hingga tak diperhatikan

Panggungku kecil tapi kubuat nyaman

Panggungmu besar tapi kau acuhkan

Aku masih terngiang sekian tahun silam nyanyian diatas panggungmu sambil menertawakan panggungku

Panggungku diam dan mulai berpikir untuk tenang

Aku sempat mati suri di atas panggungku hingga tak kurawat lagi

Dan itu mungkin karena ulah panggungmu yang tidak bisa menghargai

Panggungku mulai resah dan bisa memprediksi bahwa tak lama lagi kau akan rasakan ini

Nyatanya....

Panggungmu lupa siapa pendiri

Panggungmu lupa siapa orang tuamu, kakakmu bahkan adikmu.

Mirisnya lagi panggungmu mulai reok tak berpenyangga lagi.

Saat pertunjukan itu berjalan,
Panggung panggung lain menertawakanmu karena sempat panggung mereka dilemparimu batu

Tapi aku berdiri gagah memberimu tepuk tangan sebagai penghormatan atas karyamu yang fenomenal

Panggungku yang mati ternyata masih banyak yang peduli,

satu persatu dari mereka menaiki panggung kecil ini

Sementara disebelah sana terlihat panggumu yang reok berantakan

Bagaimana aku bisa setega itu?

tak lama kemudian Panggungmu kebakaran

Bagaimana aku bisa diam?

Sementara kau adalah bagian dariku

Berdirilah dan bangkit jangan tutup telingamu

Ayo, aku bantu kau berdiri

Terimalah sorak tepuk dan lemparan

sebagai ajaran dari tuhan

Usahamu tak akan sia sia,

Jika mau "berubah".

Aku lupakan semua jerih payahmu menggoyah panggungku

Dan aku masih pula menyebutmu "adikku"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel