Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya (SosioAntropologi)
Wednesday, 12 September 2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia
merupakan sebuah negara yang terletak di bagian timur dunia, negara yang bagian
pulau pulaunya termasuk dalam garis khatuliswa berbatasan dengan dua benua dan
juga dua samudra juga di katakana oleh dunia sebagai tempat yang strategis
untuk melakukan kegiatan agraris dan maritime sehingga tumbuh tumbuhan yang
dapat memakmurkan dapat tumbuh subur disana. Karena terletak di garis
khatulistiwa, indonesia memiliki beragam corak kebudayaan yang di miliki oleh
para penduduknya mulai dari bagian timur sampai dengan barat. Beragam
kebudayaan tersebut semakin bercorak lagi dengan kedatangan para pedagang
pedagang asing yang datang yang datang dari asia dan eropa, ada kemungkin
perubahan sosial dapat terjadi di indonesia baik secara paksa atau tidak
kebudayaan tersebut dapat di terima oleh masyarakat tersebut. Pada hakikatnya
setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan perubahan.
Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju arah kemajuan namun,
dapat juga menuju kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi memang telah ada
sejak jaman dahulu. Ada kalanya perubahan perubahan yang terjadi belangsung
demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Perubahan
perubahan masyarakat dapat mengenai nilai nilai sosial, norma norma sosial,
pola pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan lapisan
dalam masyarakat kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat banyak sosiologi modern
yang mencurahkan perhatiannya pada masalah masalah perubahan sosial dan
kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting lagi dalam
hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang di usahakan oleh banyak masyarakat
negara negara yang memperoleh kemerdekaan politiknya. Disamping itu di perlukan
pula perubahan perubahan masyarakat yang dapat menetralisasi faktor faktor
kemasyarakatan yang mengalami perkembangan. Hal ini dapat memperkuat dan
menciptakan faktor faktor yang dapat mendukung pembangunan tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian dari perubahan sosial
dan perubahan budaya?
2. Apa pengertian
dari perubahan sosial budaya?
3. Teori apa saja
yang terdapat pada perubahan sosial budaya?
4.
Apa saja bentuk bentuk perubahan sosial budaya?
5.
Apa penyebab terjadinya perubahan sosial budaya?
C.
TUJUAN
1. Untuk memngetahui pengertian dari perubahan
sosial dan perubahan budaya?
2. Untuk mengetahui
pengertian dari perubahan sosial budaya?
3. Untuk mengetahui
Teori apa saja yang terdapat pada perubahan sosial budaya?
4. Untuk mengetahui
Apa saja bentuk bentuk perubahan sosial budaya?
5. Untuk mengetahui
Apa penyebab terjadinya perubahan sosial budaya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perubahan Sosial dan perubahan Budaya
Ada
perbedaan pengertian antara perubahan sosial dan perubahan budaya. Yang
dimaksud dengan perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur sosial dan
dalam pola pola hubungan sosial, yang antara lain mencangkup sistem status,
hubungan hubungan dalam keluarga, sistem sistem politik dan kekuatan, dan
persebaran penduduk. Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan budaya adalah
peubahan yang terjadi dalam sistem ide yang di miliki bersama oleh para warga
atau oleh sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, yang antara lain
mencangkup aturan aturan atau norma norma yang di gunakan sebagai pegangan
dalam kehidupan masyarakat, nilai nilai, teknologi, selera dan rasa keindahan
atau kesenian dan bahasa.
Para ahli juga mendefinisikan
perubahan sosial sebagai berikut :
1.
Menurut
Selo Soemardjan, Perubahan sosial adalah segala perubahan
pada lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi suatu
sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai, sikap dan pola perilaku diantara
kelompok kelompok dalam masyarakat.
2.
Menurut
Kingsley Davis, Perubahan sosial merupakan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat.
3.
Menurut
Mac Iver, Perubahan sosial adalah perubahan perubahan dalam
hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
4.
Menurut
Samuel Koening, Perubahan sosial adalah menunjuk pada
modifikasi-midifikasi yang terjadi dalam pola pola kehidupan manusia.
Modifikasi-midifikasi ini bisa terjadi karena faktor faktor interm maupun
ekstern.
5.
Menurut
William F. Ogbum, Perubahan sosial menekankan pada kondisi
teknologis yang menyebabkan terjadinya perubahan perubahan pada aspek kehidupan
sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berpengaruh
pada pola berfikir masyarakat.
6.
Menurut
John Lewis Gillin dan Philip Gillin, Perubahan
sosial sebagai suatu variasi dari cara cara hidup yang telah diterima, baik
karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan penemuan baru dalam
masyarakat.
Perubahan
Budaya Menurut Para Ahli :
1.
Koentjaraningrat,
Perubahan
budaya adalah proses pengeseran, penambahan, dan perkembangan unsur unsur dalam
suatu kebudayaan.
2. Sjafri Sairin, Perubahan
budaya selalu terjadi secara cepat (Revolusi) dan secara lambat(Evolusi)
perubahan itu sendiri terjadi karena dinamika yang terjadi dalam suatu
masyarakat.
3.
Julian
Stewart, Kebudayaan bisa di ubah oleh lingkungan dan
lingkungan bisa diubah oleh kebudayaan.
4.
Franz
Boas, Masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pada perkembangan dari masa liar (savagery) menuju biadab
(Barbarism) dan akhirnya mengaruh keperadapan (Civilization)
5.
Samuel
Koening, Perubahan budaya berasal dari modifikasi modifikasi
yang terjadi pada pola perilaku masyarakat. Terjadinya modifikasi tersebut di
sebabkan faktor faktor internal dan eksternal.
6.
Selo
Soemardjan, Perubahan budaya merupakan proses yang
mencangkup perubahan pada lembaga lembaga kemasyarakat. Proses perubahan itu
sendiri mempengaruhi sistem sosial didalamnya, seperti nilai nilai, norma
norma, dan sikap atau perilaku diantara kelompok masyarakat.
Jadi
Pengertian sosial budaya yaitu :
Perubahan sosial budaya
adalah perubahan yang terjadi dalam struktur/ organisasi sosial masyarakat
sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi
masyarakat yang bersangkutan.
Menurut beberapa tokoh
pengertian perubahan sosial budaya.
1. Selo Soemardjan
Perubahan sosial budaya
yaitu perubahan yang terjadi pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhui sistem sosialnya.
2. Samuel Koening
Perubahan sosial budaya
adalah perubahan yang menunjuk pada modifikasi modifikasi yang terjadi dalam
pola pola kehidupan masyarakat.
3. William F Ogbum
Perubahan sosial budaya
adalah perubahan yang mencangkup unsur unsur kebudayaan baik material maupun
non material.
B.
TEORI
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Ada beberapa teori yang membahas tentang
perubahan sosial budaya, beberapa ahli yang mengemukakan teori terebut,
diantaranya sebagai berikut.
a. Teori Evolusi
(Evolutionary Theory)
Menurut Emile Durkheim perubahan karena evolusi
mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan
kerja, menurut Tonnis adalah
masyarakat akan berubah dari tipe masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan
erat dan kooperatif menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang
terspesialisasi dan impersonal. Perubahan perubahan tersebut tidak selalu
membawa kemajuan, kadang juga membawa perpecahan dalam masyarakat, individu
menjadi terasing, dan lemahnya ikatan sosial seperti yang terjadi dalam
masyarakat perkotaan.
b. Teori Konflik
(Conflict Theory)
Tokoh
dalam teori ini adalah Ralf Dahrendorf.
Menurut Ralf Dahrendorf , semua
perubahan sosial merupakan hasil dari konflik kelas di masyarakat. Dia yakin
bahwa konflik dan pertentangan selalu ada, dalam setiap kajian masyarakat.
Menurut teori ini konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok
tertindas dan kelompok penguasa, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial.
c. Teori Fungsionalis (Functionalis Theory)
Teori fungsionalis berusaha melacak penyebab perubahan
sosial sampai ketidakpuasan masyarakat akan kondisi sosialnya, secara pribadi
mempengaruhi mereka. William Ogburn berusaha
menjelaskan perubahan sosial dalam kerangka fungsionalis ini, menurutnya unsur
unsurnya masyarakat saling berhubungan satu sama lain. Beberapa unsur lainnya
tidak secepat itu , sehingga tertinggal di belakang. Ketinggalan itu menjadikan
kesenjangan sosial budaya antara unsur unsur yang berubah sangat cepat dan
unsur unsur yang lambat.
d. Teori Siklis (
Cyclical Theory)
Teori
ini mempunyai perspektif (sudut pandang) yang menarik dalam melihat perubahan
sosial. Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial tidak dapat di kendalikan
sepenuhnya oleh siapa pun, bahkan orang orang ahli sekalipun. Dalam setiap
masyarakat terdapat siklus yang harus du ikutinya. Menurut teori ini
kebangkitan dan kemunduran suatu peradapan (budaya) tidak dapat dielakan, dan
tidak selamanya perubahan sosialmembawa kebaikan.
Oswald
Spengler mengemukakan teorinya bahwa setiap masyarakat berkembang melalui empat
tahap perkembanganseperti pertumbuhan manusia, yaitu: masa kanak kanak, remaja,
dewasa dan tua. Ia merasa bahwa masyarakatbarat telah mencapai “masa
kejayaannya” pada masa dewasa, yaitu zaman pencerahan (renaissance) abad ke 18.
Sejak saat itu tidak terelakkan lagi peradaban Barat mulai mengalami kemunduran
menuju ke masa “tua”. Tidak ada yang dapat menghentikan proses ini. Seperti
yang terjadi pada peradaban Babilonia, mesir, yunani, dan romawi yang terus
mengalami kemunduran hingga akhirnya runtuh.
C.
BENTUK
BENTUK PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan perubahan sosial yang terjadi
di masyarakat dapat di bedakan menjadi beberapa bentuk sebagai berikut.
a.
Dilihat
dari proses /waktu
1. Perubahan secara
lambat (evolusi)
Perubahan
evolusi adalah perubahan yang berlangsung lama dengan rentetan perubahan kecil
yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi perubahan terjadi dengan
sendirinya tanpa ada tekanan terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena rakyat
berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keperluan keperluan, dan kondisi
kondisi baru yang timbul mengikuti perubahan masyarakat.
Contoh : Perubahan dari masyarakat tradisional
menuju masyarakat modern
2. Perubahan secara
cepat (revolusi)
Perubahan
revolusi adalah perubahan yang berlangsung relative cepat dan mengenai dasar
dasar atau sendi sendi pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi ,
perubahan perubahan yang terjadi dapat di rencanakan terlebih dahulu.
b.
Dilihat
dari pengaruh
1. Perubahan yang
pengaruhnya kecil
Pengaruhnya yang kecil adalah perubahan yang kurang
membawa pengaruh langsung arau kurang berarti bagi masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan yang demikian ini tidak sampai membuat keguncangan guncangan dalam
masyarakat.
Contoh : perubahan mode pakaian, rambut, dan
sebagainya.
2. Perubahan yang
pengaruhnya besar
perubahan dikatakan memiliki pengaruh besar bagi
masyarakat apabila perubahan tersebut dapat mengubah sendi – sendi kehidupan
masyarakat ynag penting, seperti sistem kepemilikan tanah, stratifikasi sosial,
sebagainya.
Contoh : indrustrialisasi
c. Dilihat dari
penyebab
1. perubahan yang
dikehendaki atau direncanakan
perubahan yang direncanakan adalah perubahan –
perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncenakan terlebih dahulu oleh
pihak – pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat .
contoh : proses pembangunan, progam KB, pekan
imunisasi nasional dan sebagainya.
2. perubahan yang
tidak dikehendaki atau direncanakan
perubahan yang tidak di kehendaki atau direncanakan
biasanya berupa perubahan yang perkiraan dan jangkauan,perubahan ini sering
membawa masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat
pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan.
Contoh : bencana alam
d. Dilihat dari
hasil
1. Perubahan yang
membawa ke arah kemajuan
Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan
yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat di
harapkan karena kemajuan itu membawa keuntungan dan membawa kemudahan pada
manusia. Perubahan kondisi masyarakat tradisional dengan kehidupan teknologi
yang masih sederhana, menjadi masyarakat maju dengan teknologi yang canggih.
Contoh : penemuan alat-alat transportasi,penemuan
alat komunikasi
2. Perubahan yang
kearah kemunduran
Tidak semua perubahan yang bertujuan ke arah
kemajuan selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang, dampak negtaif yang
direncanakan pun muncul dan menimbulkan masalah baru. Jika, perubahan itu
ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat.
Maka
perubahan itu di anggapa sebagai sutau kemunduran.
Contoh : penggunaan handphone. Karena tidak langsung
mengurangi komunikasi fisik dan sosialisasi secara langsung.
D.
Sebab
sebab yang Berasal dari Dalam masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab sebab perubahan sosial
yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern) yaitu:
a) Dinamika
penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
b) Adanya
penemuan penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang
bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan
dari bentuk penemuan lama (invention)
c) Munculnya
berbagai bentuk pertentangan atau konflik dalam masyarakat.
d) Terjadinya
pemberontakan revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan perubahan
besar.
E.
Sebab
sebab yang berasal dari luar masyarakat
(sebab ekstern)
Berikut ini sebab sebab perubahan sosial yang
bersumber dari dalam masyarakat (sebab ekstern) yaitu:
1.
adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu
daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya apabila masyarakat
tersebut mendiami tempat tinggal yang baru. Maka mereka harus menyesuaikan diri
dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
2.
Adanya peperangan baik perang saudara
maupun perang antar negara dapat menyebbkan perubahan. Karna pihak yang menang
biasanya akan dapat memaksakan ideology dan kebudayaannya kepada pihak yang
kalah.
3.
Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang
berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat di
terima tanpa paksaan maka di sebut demonstration effect. Jika suatu kebudayaan
saling menolak cultural animocity.
F. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1.
Unsur-Unsur Besar Kebudayaan
Melville J. Herskovits (Sukanto :
1990), mengajukan empat unsure pokok kebudayaan, yaitu :
a.
Adat-adat Teknologi
- System
Ekonomi
- Keluarga
- Kekuatan
Politik
Bronislaw
Malinowski (Sukanto, 1990), yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori
fungsional dalm antropologi, menyebut empat pokok unsur kebudayaan sebagai
berikut :
a. System norma yang memungkinkan
kerjasama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam
sekelilingnya.
b. Organisasi ekonomi
c.
Alat-alat dan lembaga atau petugas
pendidikan
d.
Organisasi kekuasaan
Beberapa
unsur-unsur kebudayaan untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya
diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan, lazim disebut
cultural universal. Antropolog Kluckhohn (1953), menguraikan adanya tujuh unsur
kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universal, yaitu :
a.
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
b.
Mata pencaharian hidup dan system
ekonomi
c.
System kemasyarakatan
d. Bahasa
e.
Kesenian
f.
System pengetahuan
g. Religi
- Unsur-Unsur Kecil Kebudayaan
Unsur-unsur kecil kebudayaan
merupakan penjabaran dari unsur-unsur besar kebudayaan. Ralp Linton (1936),
menjabarkan unsur-unsur kecil kebudayaan, yaitu :
a. Alam Pikiran
b. Religi
c. Bahasa
d. Hubungan Sosial
e.
Perekonomian
f.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK)
g. Kesenian
h. Politik dan Pemerintahan
i.
Pendidikan
- Unsur-Unsur Normatif Sebagai
Bagian Kebudayaan
Kebudayaan
juga mengatur manusia untuk bertindak. Kebudayaan melahirkan kaidah-kaidah
untuk melindungi masyarakat dari kehancuran yang diakibatkan oleh kekue\atan-kekuatan
yang tersembunyi di masyarakat. Kaidah ini beruoa petunjuk cara bertingkah laku
di dalam pergaulan hidup. Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti
bagaiman seharusnya bertindak, berbuet, dan menentukan sikapnya kalau mereka
berhubungan dengan orang lain.
Dalm mengatur perilaku, khususnya
hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan s Struktur
normative. Artinya, kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang perilaku
yang menetapkan pereturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan, apa yang
dilarang dan lain sebagainya. Unsur-unsur normative yang merupakan bagian dari
kebudayaan adalah sebagai berikut :
a.
Unsur-unsur yang menyangkut
penilaian
b. Unsur-unsur yang berhubungan dengan
apa yang seharusnya
c.
Unsur-unsur yang menyangkut
kepercayaan
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Perubahan sosial budaya
dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala – gejala sosial yang ada
pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan
sosial budaya dapat bergerak kea rah suatu kemajuan, dalam inimasyarakat akan
berkembang. Sebaliknya, perubahan sosil buday juga dapat menyebabkan kehidupan
masyarakat mengalami kemunduran. Sehingga teori perubahan budaya banyak
berperan juga.
Banyak
para ahli yang mengungkapkannya pendapat tentang perubahan sosial budaya juga
teori perubahan sosial budaya. Diantarnya yaitu William F, ogburn, Ferdinand
Toennis, selo soemardjan dan banyak juga yang lainnya. Ada 4 teori perubahan
sosial budaya, yaitu, Teori Evolusi
(Evolutionary Theory), Teori Konflik (Conflict Theory), Teori Siklis ( Cyclical
Theory),
Juga
terdapat bebrapa bentuk – bentuk perubahan sosial budaya yaitu, Perubahan secara lambat (evolusi), perubahan
yang tidak dikehendaki atau direncanakan, Perubahan yang pengaruhnya kecil, perubahan
yang tidak dikehendaki atau direncanakan, Perubahan yang membawa ke arah
kemajuan, Perubahan yang membawa ke arah kemunduran,
B. Saran
Karena
masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan
sosial, maka :
1.
1.
Sebaiknya
masyarakat mendukung perubahan ke arah kemajuan juga ikut berperan aktif untuk
mewujudkan masyarakat yang berkembang untuk lebih maju.
2.
2.
Walaupun
sudah terjadi perubahan (perkembangan jaman), sebaiknya warga masyarakat tidak
melupakan kebudayaan peninggalan nenek moyang dan sebaiknya melestarikan
kebudayaan tersebut.