ILMU AKHLAQ dan TASAWUF
Sunday, 2 September 2018
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara historis Akhlak Tasawuf adalah pemandu perjalanan
hidup ummat manusia agar selamat di dunia dan akhirat , itu di karenakan ahlak
tasawuf merupakan salah satu hazanah
intelektual muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin di rasakan. Tidaklah
berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad saw. Adalah untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia , dan sejarah mencatat bahwa factor pendukung keberhasilan
dakwah beliau itu antara lain karena dukungan ahklaknya yang prima .
Melihat betapa pentingnya akhlak tasawuf dalam
kehidupan ini tidaklah mengherankan jika ahklak tasawuf di tentukan sebagai
mata kuliah yang wajib di ikuti oleh kita semua . sebagai upaya untuk
menanggulangi kemerosotan moral yang pernah di alami bangsa ini.
1.2 Rumusan Masalah
A.
Apa Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak dan Tasawuf?
B.
Apa Tujuan Mempelajari Ilmu Akhlak dan Tasawuf?
1.3 Tujuan
A.
Untuk Mengetahui Manfaat Ilmu Akhlak dan Taswuf
B.
Untuk Mengetahui Tujuan Ilmu Akhlak dan Tasawuf
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak dan Taswuf
1. Manfaat Mempalajari Akhlak
Sebagai salah satu ciri khas ilmu adalah bersifat
pragmatis. Keberadaan suatu ilmu harus mempunyai fungsi atau faedah bagi
manusia. Dengan ditemukan suatu teori-teori pada ilmu, akan lebih menambah
wawasan dalam bertindak atau berproses. Kegunaan ilmu semata-mata untuk dapat
mengetahui rahasia-rahasia disamping juga dapat diperhitungkan baik dan buruknya
suatu langkah yang dijalani.
Orang
yang berakhlak karena ketakwaan kepada Tuhan semata-mata, maka dapat
menghasilkan kebahagiaan, antara lain:
a. Mendapat tempat yang baik di dalam masayarakat.
b. Akan disenangi orang dalam pergaulan.
c. Akan dapat terpelihara dari hukuman yang sifatnya
manusiawi dan sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan.
d. Orang yang bertaqwa dan berakhlak mendapat pertolongan
dan kemudahan dalam memperoleh keluhuran, kecukupan, dan sebutan yang baik.
e. Jasa manusia yang berakhlak mendapat perlindungan dari
segala penderitaan dan kesukaran.
Orang
yang berakhlak dapat memperoleh irsyad, taufiq, dan hidayah sehingga dapat bahagia di dunia
dan di akhirat. Kebahagiaan hidup oleh setiap orang selalu didambakan kehadirannya di
dalam lubuk hati. Dimana hidup bahagia merupakan hidup sejahtera dan selalu
mendapat ridha Allah, juga disenangi oleh sesama makhluk.
Atas seseorang yang mendapat kebahagiaan karena akibat
tindakan yang baik dan benar, dan berakhlak baik maka akan memperoleh:
a. Irsyad : artinya dapat
membedakan antara amal yang baik dan amal yang buruk.
b. Taufiq : perbuatan kita
sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw. Dan dengan akal yang sehat.
c. Hidayah : berarti seseorang
akan gemar melakukan yang baik dan terpuji serta menghindari yang buruk dan
tercela.
Menurut
Drs. Barmawi Umari disebutkan bahwa :
a. Ilmu Akhlak, dapat mengetahui batas antara yang baik
dengan yang buruk dan dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, yaitu
menempatkan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya.
b. Berakhlak, dapat memperoleh Irsyad, Taufiq dan hidayah
yang dengan demikian maka insyaallah kita akan berbahagia di dunia dan akhirat.
Dr. Hamzah Ya’cub
menyatakan bahwa manfaat dari akhlak, adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan derajat manusia
Tujuan ilmu
pengetahuan ialah meningkatkan kemajuan manusia di bidang rohaniah atau bidang
mental spiritual. Antara orang yang berilmu pengetahuan tidaklah sama
derajatnya dengan orang yang tidak berilmu pengetahuan.
b. Menuntun kepada kebaikan
Ilmu akhlak bukan
sekedar memberitahukan mana yang baik dan mana yang buruk, melainkan juga
mempengaruhi dan mendorong kita supaya membentuk hidup yang suci dengan
memproduksi kebaikan dan kebajikan yang mendatangkan manfaat bagi manusia.
Sebagai contoh Rasulullah SAW. Justru karena beliau mengetahui akhlak, maka
jadilah beliau sebagai manusia yang paling mulia akhlaknya,
Dengan keterangan
tersebut jelaslah bahwa pengetahuan akhlak, adalah ilmu yang mengandung kepada
kebaikan, serta memberikan tuntutan kepadanya.
c. Menifestasi kesempurnaan iman
Iman yang sempurna
akan melahirkan kesempurnaan akhlak. Dengan perkataan lain bahwa keindahan
akhlak adalah manifestasi daripada kesempurnaan iman. Sebaiknya tidaklah
dipandang orang itu beriman dengan sungguh-sungguh jika akhlaknya buruk.
Dalam hubungan ini,
Abu Hurairah meriwayatkan penegasan Rasulullah SAW.
“orang mukmin yang
paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya. Dan sebaik-baik di antara
kamu ialah yang terbaik kepada istrinya.”(H.R. At-Turmuzi)
d. Keutamaan dari hari kiamat
Disebutkan dalam berbagai
hadis bahwa Rasulullah SAW menerangkan
orang-orang yang berakhlak luhur akan menempati yang terhormat dari hari
kiamat.
“tiada sesuatu yang
lebih berat dalam timbangan seorang mukmin dari hari kiamat daripada keindahan
akhlak. Dan Allah benci kepada orang yang keji mulut dan kelukan.” (H.R.
At-Turmuzi)
e. Kebutuhan pokok dalam keluarga
Akhlak merupakan
faktor mutlak dalam menegakkan keluarga sejahtera. Keluarga yang tidak dibina
dengan akhlak yang baik, tidak dapat berbahagia, sekalipun kekayaan materinya
melimpah ruah. Akhlak yang luhur itulah yang mengharmoniskan rumah tangga,
menjalin cinta dan kasih sayang semua pihak. Tegasnya akan meranalah rumah
tangga yang tiada dihiasi dengan akhlakul karimah dan bahagialah rumah tangga
yang dirangkum dengan keindahan akhlak.
f. Membina kerukunan antar tetangga
Pentingnya akhlakul
karimah di sini cukup jelas, karena betapa banyaknya lingkungan yang gaduh
karena tidak mengindahkan kode etika. Islam mengajarkan agar antara tetangga
dibangun jembatan emas berupa silaturahmi.
g. Untuk mengsukseskan
pembangunan bangsa dan negara.
Akhlak adalah faktor
mutlak dalam nation dan character building. Suatu bangsa dan negara akan jaya,
apabila warga negaranya terdiri dari orang-orang atau masyarakat yang
berakhlak mulia.
h. Dunia betul-betul membutuhkan akhlakul karimah
Dari dahulu sampai
sekarang, dunia selalu penuh dengan orang-orang baik dan orang-orang jahat.
Jika dunia ditangani para Nabi dan Rasul serta ahli-ahli hikmah seolah-olah
dunia tersenyum gembira, dunia damai dan tenang. Karena mereka itu selalu
menggemakan penggilan akhlakul karimah, menyeru umat manusia memiliki pribadi
yang baik lagi luhur.
Sebaliknya dunia
inipun selalu berada dalam kerusuhan, pertentangan dan permusuhan sampai
mengalirkan darah. Masalah ini hakikatnya tidak lepas dari karakter atau akhlak
para pemimpin, di mana dia bertindak sebagai penggerak dan pelakunya. Tepat
sekali apa yang dinyatakan Allah dalam al-Qur’an: (Q.S. Ar. Rum: 41)
Telah nampak kerusakan
di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).[1]
2. Manfaat mempelajari Ilmu Tasawuf
Saat kita telah memahami tasawuf itu kita mulai dapat membedakan mana
yang baik dan tidak. Bagi tasawuf mendidik hati dan ma’rifah Allah Yang Maha Mengetahui,
sepertimana kata Ibnu `Ajibah: Buah hasilnya ialah kelapangan (mulia) nafsu,
selamat dada dan akhlak yang mulia bersama setiap makhluk.
Faedah tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada ma’rifat akan
terhadap Allah Ta’ala sebagai ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan di
akhirat dan mendapat keridhaan Allah Ta’ala dan mendapatkan kebahagiaan abadi. [2]
B. Tujuan Mempelajari Ilmu Akhlak dan Tasawuf
1. Tujuan Mempelajari Akhlak
Tujuan akhlak adalah menggapai suatu
kebahagiaan hidup umat manusia baik didunia maupun diakhirat.Dikarenakan itulah
kita sebagai manusia untuk hidup saling membantu baik dari pekerjaan, kebutuhan
atau lainnya.
Tujuan mempelajari akhlak diantaranya adalah
menghindari pemisahan antara akhlak dan ibadah.Atau bila kita memakai istilah :
menghindari pemisahan agama dengan dunia (sekulerisme).
2. Tujuan Mempelajari Tasawuf
Tujuan tasawuf adalah ma’rifatullah (mengenal
Allah secara mutlak dan lebih jelas). Tasawuf memiliki tujuan yang baik yaitu
kebersihan diri dan Takarrub kepada Allah. Namun tasawuf tidak boleh melanggar
apa-apa yang telah secara jelas diatur oleh Al-Quran dan As-Sunnah, baik dalam
aqidah, pemahaman ataupun tata cara yang dilakukan.
Buah yang diharapkan dari laku tasawuf adalah
jiwa yang dermawan, hati yang tenang, dan pekerti yang baik kepada semua
makhluk. Dan tasawuf dapat digunakan sebagai sarana untuk mendidik hati dan
mengetahui alam ghaib. Ilmu tasawuf tidak berbicara tentang ungkapan lisan,
melainkan tentang perasaan dan emosi. Ilmu ini tidak bisa dipelajari dari
lembar kertas, melainkan diambil dari para ahli rasa. Ilmu ini tidak bisa
diperoleh dengan banyak cerita, melainkan dengan melayani para guru dan
menyertai para ahli kesempurnaan.
Melihat dari itu semua, kita dapat untuk bisa
memahami betapa pentinganya mengenal Allah secara lebih dalam dan memahaminya
dengan benar. Sama juga dengan kebersihan diri dan Taqarrub, tapi kita tidak
boleh melanggar apapun yang telah ditentukan oleh Al-Qur’an. [3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
uraian diatas kami dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa Ilmu Akhlak Tasawuf adalah suatu
ilmu yang sangat penting dimiliki manusia karena dengan Ilmu Akhlak Tasawuf jiwa kita lebih
tenang dan damai. Dan bertasawuf bukanlah harus dengan bertarikat tapi hakikat ilmu
tasawuf adalah pembinaan jiwa kerohanian sehingga bisa berhubungan dengan Allah
sedekat mungkin.
Maka
dengan begitu kita semua bisa bertasawuf walaupun apapun berprofesinya, karena
inti Akhlak Tasawuf adalah terisinya jiwa dengan akhlak yang baik dan kesucian
jasmani dan rohani dari akhlak yang tercela. Untuk itu menurut kami orang yang
bisa menjaga dirinya dari kedua hal tersebut juga sudah dinamakan hidup
bertasawuf.
B.
Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini, kami berharap
bagi para pembaca untuk tidak segan-segan memberikan saran dan kritikan yang
sifatnya membangun dan berguna, agar makalah ini bisa mencapai kesempurnaan
pada penyusunan selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya penyusun mengucapkan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Mustofa, A, 2010, Akhlak
Tasawuf ( Jakarta: CV Pustaka Setia).
Asmaran, 1996, Pengantar Studi Tasawuf (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada).
Abuddin Nata, 2006. Akhlak Tasawwuf ,(
Jakarta. PT RajaGrafindo Persada).
Nur Hidayat, akhlak tasawuf. Makalah di sajikan untuk
mempelajari lebih dalam tasawwuf. Jawa timur.