Bagaimana bertoleransi dengan Non-Muslim ?

Islam adalah agama yang rahmatal lil alamin, islam juga tidak hanya mengajarkan manusia untuk beribadah, tidak hanya mengajarkan untuk persiapan bekal akhirat, tetapi juga mengajarkan bagaimana pola hubungan kita dengan agama lain (Non-Muslim) atau yang biasa kita kenal dengan hablumminannas.

Ada 3 poin penting yang diajarkan islam kepada pemeluknya untuk perkara hubungan dengan manusia, diantaranya :

Pertama : Islam tidak memaksa orang lain

لَآ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Islam memberikan kebebasan seorang untuk meyakini sebuah agama. Karena mereka yang masuk islam bukan karena paksaan tetapi karena kesadaran dan hidayay yang datang kepadanya.

Kedua : Islam sangat menghargai kebebasan berpikir dan berkarya

Seorang muslim tidak ada batasan berkarya dan berpikir. Buktinya banyak tokoh-tokoh islam yang karya nya luar biasa mulai dulu hingga saat ini, salah satu ilmuan yang akrab kita dengar seperti ibnu syna, ibnu khaldun, thbit ibn Qurra dll. Jadi tidak ada salahnya kita berkrya dan berpikir selama itu tidak melenceng dari koridor aqidah dan pedoman al quran dan sunnah.

Ketiga : Berbuat Baik Terhadap Sesama Manusia

Allah SWT tidak melarang kita untuk berbuat baik terhadap sesama manusia dan orang-orang yang tidak memerangi kita seperti firman-Nya dalam surat Al-Mumtahanah 8-9

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah : 8)

إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.”  (QS. Al Mumtahanah : 9)

Al-Qusyairi menafsirkan QS al-Mumtahanah 60:8-9 dengan mengatakan “setelah Allah melarang untuk berteman dengan orang kafir harbi, kemudian Allah menganjurkan untuk berteman dengan kafir dzimmi yang mempunyai akhlak yang bagus, mau berteman dan bermanfaat bagi umat Islam, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berteman dalam segala hal”

wallahu 'alam bisshawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel